Setiap daerah memiliki cara nya tersendiri dalam mengimplementasikan seni dan kebudayaan ini apalagi dengan berbagai ras dan suku bangsa indonesia yang majemuk tentunya menghasilkan berbagai model dan ragam gaya ciri khas yang ada di setiap wilayahnya.
Dalam tulisan artikel ini penulis mencoba memberikan refleksi dalam perkembangan dan ketidak tertarikan para remaja, pemuda khusus nya diwilayah penulis akan minat dan keinginan belajar akan pencak silat tradisional yang ada di kampung ataupun desa. Kecendrungan didunia digitalisasi para pemuda lebih tertarik akan sesuatu yang notabenenya dapat merusak nilai dan prilaku dikala dibiarkan secara liar dan tampa pengawasan yang baik.
Pencak silat tradisonal ini merupakan sesuatu olahraga dan seni Bela diri yang perlu diilestarikan dan di jaga dikarenakan nilai nilai yang terkandung didalam gerakan dan ritmenya memiliki makna dan maksud tersendiri.
Dengan tulisan singkat ini penulis mengharapkan agar para pengiat dan pencinta seni beladiri ciri khas nusantara ini bisa di lestarikan di setiap kampung ataupun desa agar nilai dan seni ini tidak hilang dimakan masa dan peradapan zaman yang kian lama kian maju dan moderen. (*/Ndi)
0 Komentar