Duh....!! Jembatan Tanjung Pauh Lagi-Lagi Dipolitisir Kubu Monadi-Murison

 

SORAKLINTERA, KERINCI-Setelah HTK menunaikan janji perbaikan jembatan sentral pertanian Tanjung Pauh Mudik, justru membuat kubu paslon Monadi-Murison panas dingin. Muncul narasi dalam dua hari ini menyatakan Monadi telah lebih dulu membantu jembatan tersebut. 

Sangat disayangkan, jembatan Tanjung Pauh Mudik ini dipolitisir, atau menjadi bahan politik untuk menarik dukungan dari masyarakat lima desa Tanjung Pauh Mudik. Masyarakat berharap, jangan jadikan jembatan sebagai alat politik, masa jembatan “dijual-jual” untuk alat politik. Lucu..!

Dari hasil penelusuran di lapangan dan jejak rekam digital, memang betul Monadi pernah membantu perbaikan jembatan tersebut. Namun, perlu diketahui oleh publik. Perbaikan bersama Monadi tersebut pada tahun 2018 lalu, saat Monadi juga maju pada Pilkada 2018. Sebelum melakukan perbaikan, Monadi juga terlebih dahulu menggelar kampanye di Desa Tanjung Pauh Mudik, pada November 2017. 

Sengitnya cerita jembatan Tanjung Pauh Mudik ini juga menjadi buah bibir di media sosial. Seperti yang diunggah akun Kita Teman Monadi di group Kerinci Hilir Bersatu sebuah tautan media online dengan judul Monadi Bantu Atasi Kesulitan Petani Tanjung Pauh Mudik. Kemudian postingan tersebut juga menjadi sasaran netizen. 

“Lucu tim yang inih, yang perbaiki jembatan jelas-jelas HTK-EZI, tapi diposting ke masyarakat ngaku pak Monadi yang atasi,,,malu pak,” tulis akun Dahrul Salahouw Bah.

Kemudian didalam komentar tersebut, mendapat balasan dari akun Sri Karim “Berita dibaco pak”. “Budayakan membaca. Idak kayo dusun itu nutup mato makai bantuan uhang dari dulu. Sudah berbuat ya. Bukan janji,” dilengkapi tangkapan layar berita. 

Setelah ditelisik, tertera didalam narasi berita bahwa perbaikan jembatan itu merupakan tindak lanjut dari kampanye Monadi pada November 2017, dan perbaikan dilakukan pada 2018, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masa saat ini Pilkada 2024. Bahkan pada pilkada 2018 lalu, Monadi tidak mendapat suara maksimal di Tanjung Pauh Mudik.

“Itu berita usang taun 2018..masih nomor urut 1” celetuk akun Evi Susilawati.

Akun Safrizul Dirman juga ikut nimbrung dikomentar netizen, menyebutkan foto tersebut merupakan foto lama. Dia berharap jangan jadikan jembatan pertanian masyarakat Tanjung Pauh Mudik menjadi alat poltik.

“Jangan lah jembatan dijadikan alat politik. Biarkan masyarkat kami bekerja, akses jembatan itu sangat penting bagi masyarakat. Kalau masalah dukungan di Pilkada, masyarakat sudah ada pilihannya nanti di bilik suara,” ungkapnya.

Masalah jembatan tersebut, lanjut dia, sudah bertahun-tahun diminta dibuatkan permanen yang lebih kokoh, namun hingga saat ini tak terwujud. “Dari berita yang beredar selama ini, tidak dianggarkan untuk pembangunan jembatan permanen, alasannya anggaran tidak cukup,” terangnya.(*/Suf)

0 Komentar