SORAKLINTERA, ARTIKEL - Korupsi dana desa
merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh banyak desa di
Indonesia. Salah satu cara efektif untuk mencegah dan memberantas korupsi ini
adalah dengan meningkatkan partisipasi komunitas dalam proses perencanaan dan
pengawasan dana desa. Penelitian yang dilakukan oleh Sim Kok Eng Amy dalam
jurnal “The Art of Participation” memberikan wawasan berharga tentang bagaimana
seni dan budaya dapat digunakan untuk mendorong partisipasi komunitas, terutama
dari kalangan menengah ke bawah yang biasanya kurang terlibat dalam proses ini.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kelompok miskin dan termarjinalkan seringkali kurang berpartisipasi dalam proses perencanaan komunitas. Mereka jarang hadir dalam rapat desa dan ketika hadir, mereka sering kali hanya menjadi peserta pasif. Rapat-rapat tersebut sering didominasi oleh elit lokal, yang dapat menimbulkan risiko keputusan yang tidak menguntungkan bagi seluruh komunitas dan membuka peluang terjadinya korupsi.
Proyek Creative Communities yang diulas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan seni dan budaya untuk meningkatkan partisipasi komunitas dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Proyek ini melibatkan anggota komunitas, terutama dari kalangan miskin dan termarjinalkan, dalam kegiatan seni seperti teater dan pembuatan video. Melalui kegiatan ini, anggota komunitas diajak untuk mengidentifikasi masalah lokal dan mencari solusi bersama.
Misalnya, di salah satu desa di Bali, fasilitator proyek bekerja sama dengan pemuda dan wanita setempat untuk membuat drama yang menggambarkan bagaimana cara hidup tradisional mereka terancam oleh pengembang properti. Pertunjukan drama ini dihadiri oleh lebih dari seribu warga desa, termasuk pejabat pemerintah lokal. Hasilnya, masalah yang diangkat dalam drama tersebut menjadi perhatian serius dan memicu diskusi serta tindakan nyata dari pihak berwenang.
Manfaat Pendekatan Kreatif dalam
Pemberantasan Korupsi
Pendekatan seni dalam proyek ini memberikan beberapa manfaat yang dapat diterapkan dalam konteks pemberantasan dan pencegahan korupsi dana desa:
1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan: Seni dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan informasi dan meningkatkan kesadaran komunitas tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa. Dengan terlibat dalam kegiatan seni, anggota komunitas lebih mungkin untuk merasa memiliki dan peduli terhadap proses perencanaan dan pengawasan dana desa.
2. Memberikan Suara kepada yang Tidak Terdengar: Kegiatan seni seperti teater dan video memungkinkan kelompok yang biasanya tidak didengar untuk menyampaikan pandangan dan masalah mereka. Ini penting untuk memastikan bahwa semua suara, termasuk dari kalangan miskin dan termarjinalkan, dapat ikut mempengaruhi keputusan yang diambil.
3. Menciptakan Ruang Aman untuk Diskusi: Seni dapat menciptakan lingkungan yang lebih santai dan terbuka untuk diskusi. Ini dapat mengurangi hambatan sosial dan budaya yang seringkali menghalangi partisipasi penuh dari semua anggota komunitas.
4. Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Kapasitas: Partisipasi dalam kegiatan seni dapat meningkatkan kepercayaan diri anggota komunitas dan membekali mereka dengan keterampilan baru. Ini dapat membuat mereka lebih berani dan mampu untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan pengawasan dana desa.
Implementasi dalam Konteks Desa
Untuk
mengimplementasikan pendekatan ini dalam konteks desa, berikut beberapa langkah
yang dapat diambil:
1. Mengadakan Pelatihan
Seni dan Budaya: Desa
dapat bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah atau seniman lokal untuk
mengadakan pelatihan teater, pembuatan video, atau seni lainnya yang relevan.
2. Mengintegrasikan
Kreativitas dalam Rapat Desa: Kegiatan kreatif dapat menjadi bagian dari agenda rapat desa,
sehingga dapat menarik lebih banyak partisipasi dari anggota komunitas yang
biasanya tidak terlibat.
3. Mendukung Kelompok
Komunitas Kreatif: Desa
dapat memberikan dukungan, baik berupa dana maupun fasilitas, untuk pembentukan
dan keberlanjutan kelompok seni komunitas yang fokus pada isu-isu lokal.
4. Memonitor dan Mengevaluasi Dampak: Penting untuk memonitor dan mengevaluasi dampak dari pendekatan seni ini dalam meningkatkan partisipasi dan mencegah korupsi. Hal ini dapat dilakukan melalui survei dan diskusi kelompok fokus untuk mendapatkan umpan balik dari komunitas.
Dengan menerapkan
pendekatan seni dan budaya, desa dapat meningkatkan partisipasi komunitas dalam
perencanaan dan pengawasan dana desa, sehingga membantu mencegah dan
memberantas korupsi secara lebih efektif. (*)
Sumber:
Amy, Sim Kok Eng. “The
Art of Participation: The Case of Creative Communities in Indonesia.” Community
Development Journal, vol. 52, no. 1, 2017, pp. 171–85. JSTOR,
https://www.jstor.org/stable/26165109. Accessed 13 Mar. 2024.
0 Komentar